KISAH-KISAH ORANG MENGGAPAI PRESTASI

Kisah kisah orang yang menggapai prestasi melalui ketekunan hati untuk maju.

1. LOUIS PASTTEUR
Louis pasteur kehilangan 3 orang anak wanitanya akibat terkena penyakit,dan oleh karena itu,akhirnya ia menemukan METODE Vaksinasi yang berguna bagi umat manusia.LOUIS PASTEUR mengubah kesedihannya menjadi mimpi.

Mengembangkan Penciuman Terhadap kesulitan

Muah kebiasaan secara sadar membutuhkan jauh lebih banyak darah dan O2 ke otak daripada yang dituntut setelah kebiasaan itu tertanam dibawah sadar kita.Kesadaran kita tentang suatu kesulitan dan respon kita terhadap kesulitan itu akan membawa kelapisan sadar otak atau cerebral cortex kita.Hanya diwilayah sadar itulah AQ kita dapat di ubah.
Oleh karena itu,untuk seemperhatikan peristiwa yang mengandung kesulitan adalah merupakan keuntungan.Memperhatikan kesulitan memungkinkan kita untuk mengatur dan memperkuat rerspon kita.Namun kita hampir-hampir tidak mampu menyediakan energi untuk meneliti setiap peristiwa dan bertanya,"Apakah ini kesulitan??"Untungnya lama-kelamaan kebiasaan ini menjadi efisien,sambil perlahan menghilang kelatar belakang otak kita.Disana kebiasan itu seperti alarm asap,di picu secara otomatis,dan energi serta pikiran sadar yang dibutuhkan sangat sedikit.
Proses membentuksebmentara ,akan sangat bermanfaat bila kita memperhatikan kesulitan-kesulitan kecil,bahkan yang relatif tidak berarti.Kita mungkin akan terkejut dengan kenyataan betapa terampilnya kita dalam muncium kesulitan ketika kesulitan itu menerpa dan betapa seringnya kesulitan itu sungguh-sungguh menerpa!!
by:Muhammad Raynaldi.

Orang Sukses Adalah Orang Yang Memiliki Ketangguhan Dalam Menghadapi Hambatan

Kehidupan sehari-hari selalu diwarnai dengan berbagai kesulitan dan hambatan.Kebanyakan manusia mencintai kesuksesan,dan membenci kesulitan.Sikap mental ini menumbuhkan rasa takut menghadapi berbagai resiko yang selalu ada dalam kehidupan.Sifat terlalu membenci kegagalan dan memuja keberhasilan membuat manusia semakin jauh dari realita.
Realitas menunjukkan,semakin tinggi gunung yang hendak di daki,semakin banyak badai dan malam-malam dingin yang harus dijalani.Semakin besar harta karun yang hendak di gali,semakin banyak misteri dan ranjau yang harus di lalui.Semakin besar cita-cita yang hendak di capai,semakin banyak pula tantangan dan hambatan yang harus di atasi.
prnah ku baca sebuah buku dan di dalam aku mendapat sebuah kata mutiara yaitu: "Setiap kemajuan dan kesuksesan besar tidaklah akan dicapai tanpa melewati berbagai kegagalan."
by:Raynaldi

DAPATKAH KITA BAHAGIA TANPA SUKSES??

"Bahagia sejati adalah suatu peraturan yang kuat dan langsung berupa rasa senang,puas, mampu dan kendali penuh atas diri sendiri.Bahagia juga berarti mengetahui kondisi dan keinginandiri, lebih merespon kebutuhan yang nyata daripada tuntutan orang lain, sadar merasakan hidup saat ini,dan mampu menikmati buah kehidupan."
Dapatkah kita bahagia tanpa sukses??mungkin inilah yang terpikir dalam otak kita.Mana mungkin orang dapat bahagia tanpa sukses.Dan apakah kita dapat menjamin orang yang sukses itu bahagia.Asal kita tahu orang tanpa sukses itu dapat dapat bahagia,terutama bila itu hanya ditujukan untuk diri sendiri.Seseorang yang miskin,namun mampu mensyukuri keadaannya,tentu dia dapat merasakan bahagia.
Karena sukses dan bahagia dua hal terpisah,dapatkah bahagia mengantarkan kita sukses??Tentu saja dapat, bila bahagia adalah tujuan yang kita pilih, maka mampu merasa bahagia saja sudah disebut sukses.Banyak orang mengambil keputusan untuk menjadi bahagia,akhirnya mengantar meraka untuk mencapai sukses lebih tinggi dan lebih banyak.
Asal kita tahu Tuhan terlalu baik terhadap kita,maka kita tak punya alasan untuk mengeluh kepada-Nya,kaMaha tulusan Tuhan dalam kemuran-Nya(rahmanyyatuhu) yang terus-menerus memberikan nikmat tak terkira untuk kita.Jadi prcayalah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

"Jika anda menginginkan perubahan kecil,garaplah perilaku anda.Jika anda menginginkan perubahan besar dan mendasar,garaplah paradigma anda." (Stephen R Covey).
By :Muhammad Raynaldi.

Mengambil Keputusan.


(dari Buku La Tahzan, DR. Aidh Al-Qarni, hal. 452)
(Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesengguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya) QS Ali ‘Imran 159
Banyak di antara kita tidak yakin ketika akan mengambil keputusan, sehingga gelisah, bingung dan ragu. Dan akhirnya dia selalu berada dalam tertekan dan pusing berkepanjangan. Adalah kewajiban seorang hamba untuk selalu bermusyawarah atau beristikharah kepada Allah. Kemudian merenung sebentar, setelah itu jika kemudian dia merasakan ada sesuatu yang menurutnya paling tepat, majulah dan jangan ragu-ragu. Sekarang bulatkan tekad, tawakkal, dan mantapkan hati, agar hidup ragu-ragu dan bimbang cepat berakhir.
Sebelum perang Uhud, Rasulullah berdiri di depan mimbar memimpin musyawarah. Para sahabat merekomendasikan agar Rasulullah turun langsung ke medan perang- Maka Rasulullah Segera memakai baju perang dan mengambil pedang. Tapi rekomendasi sahabat itu justeru membuat mereka kekok sendiri, sehingga harus meyakinkan kepada Rasulullah,"Apakah kami telah membuatmu tidak suka wahai Rasulullah? Bagaimana kalau engkau tinggal di Madinah saja?"Rasulullah menjawab,"Tak pantas bagi seorang Nabi jika dia telah memakai baju perangnya untuk melepaskannya kembali hingga Allah menentukan apa yang akan terjadi antara dia dengan musuhnya." Rasulullah keluar dengan semangat yang tinggi.
Rasulullah juga bermusyawarah dengan para sahabatnya pada saat perang Badr:
(Dan, bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu) QS Ali ‚Imran :159 (Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah) QS Asy-Syura :38
Sikap ragu-ragu adalah ketidakberesan dalam melihat sebuah permasalahan, semangat yang lemah, ketidakbulatan tekad, kegigihan yang tak ada ubatnya kecuali dengan ketekadan, perbuatan, dan keteguhan hati. Banyak kes yang menjelaskan bahawa keputusan-keputusan kecil dan permasalahan enteng harus maju mundur tak pernah selesai selama bertahun-tahun. Hal ini boleh diterka bahawa faktor orang nyalah yang harus dibenahi. Mereka selalu ragu dan tidak punya keteguhan hati untuk mengambil keputusan, yang boleh jadi kerana faktor dalam dirinya atau faktor luar.
Mereka memberi jalan kepada kegagalan untuk menyatu dengan jiwa mereka, dan ternyata mereka berhasil.
Yang harus dilakukan setelah mempelajari kenyataan adalah memikirkan permasalahan itu, bertukar pendapat dengan orang yang bijaksana dan berpengalaman, beristikharahlah kepada Rabb semesta, berjalan ke depan menghadapi masalah, dan menyelesaikan yang sudah ada di depan mata terlebih dahulu.
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga bermusyawarah dengan para sahabat terlebih dahulu sebelum menentukan sikap, apakah akan memerangi orang-orang yang murtad atau tidak. Para sahabatpun merekomendasikan untuk tidak memerangi mereka. Tapi Abu Bakar lebih memilih perang dengan pertimbangan bahawa dengan perang akan nampak kebesaran Islam, menangkas benih-benih fitnah yang akan muncul berikutnya, dan menekan kelompok-kelompok yang potensi akan keluar dari kesucian agama. Cahaya Allah yang diterimanya pada waktu tidur menguatkan pendapatnya bahawa perang lebih baik. Maka Abu Bakar pun membulatkan tekadnya dan bersumpah,"Dan demi Dzat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya, saya akan perangi orang yang membezakan antara shalat dengan zakat. Demi Allah, seandainya mereka tidak mahu menyerahkan tali kepala yang pernah mereka berikan kepada Rasulullah, nescaya aku akan perangi mereka."
Setelah peristiwa itu selesai Umar mengatakan," ketika saya menyedari bahawa Allah telah membukakan hati Abu Bakar, saya tahu bahawa apa yang telah dia lakukan adalah benar. "buktinya, Abu Bakar jalan terus dengan pendapatnya, dan berhasil. Pendapatnya memang benar, tanpa pura-pura dan penyimpangan apapun.
Sampai bila kita terus goyah? Sampai bila kita berjalan ditempat? Dan sampai bila kita terus ragu untuk mengambil keputusan Jika punya pendapat, maka kuatkan tekadmu itu,
Pendapat itu akan hancur ketika kamu ragu
Menggagalkan rencana yang sudah setengah jalan adalah kebiasaan orang munafik dengan selalu mempertanyakan lagi rencana yang sudah dijalankan dan mempertanyakan lagi rencana-rencana yang masih akan diambil.
(Dan, jika mereka berangkat bersama-sama kamu, nescaya mereka tidak menambah kamu selain kesusahan belaka) QS. At-Taubah :47
(Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang:"Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh."Katakanlah: Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar") QS. Ali Imran :168
Mereka selalu mengatakan "seandainya", …akan jadi begini jika begini", dan "bisa jadi". Nampaknya, kehidupan mereka pun berdiri di atas pengandaian, di atas langkah yang maju mundur, dan ketidakjelasan.
(Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir): tidak masuk pada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan ini (orang-orang kafir).) QS. An Nisa :143
Sesekali mereka bersama kita dan lain kali bersama mereka, kadang-kadang di sini dan kadang-kadang di sana.
Disebutkan dalam hadits "laksana domba-domba yang banyak yang berada di antara dua kawanan kambing." Dan pada saat tersepit mereka akan mengatakan (sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu) QS. Ali ’Imran: 167)
Dengan mengatakan seperti itu sebenarnya mereka tidak jujur kepada Allah dan kepada diri mereka sendiri, mereka menghindari masa-masa susah dan akan datang ketika keadaan mulai membaik.
Keputusan yang mereka ambil adalah keputusan ke arah kegagalan dan kesengsaraan. Mereka berkata dalöam surat Al Ahzab: 13 :
(Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).)
Ayat di atas pernyataan yang intinya adalah dalih agar bisa berkelit dari kewajiban dan menghindar dari kebenaran yang nyata.

 


mau tau kan - Templates Novo Blogger 2008
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates